Seiring dengan perkembangan zaman, urbanisasi, dan kemajuan teknologi, manusia semakin banyak dan semakin mudah mengakses produk-produk yang berpotensi tinggi menghasilkan lebih banyak sampah, misalnya berupa kemasan produk yang pastinya lebih mungkin untuk dibuang dibandingkan untuk dipergunakan kembali. Terlebih lagi, kemasan produk-produk di zaman modern ini tak terlepas dari segala rekayasa teknologi, atau dengan kata lain, merupakan olahan pabrik. Sehingga, sering kali, kemasan-kemasan produk ini, yang pada akhirnya menjadi sampah, sulit untuk mengalami degradasi. Atau, kalaupun dapat terdegradasi, akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Inilah yang sering disebut-sebut sebagai sampah inorganik.