New Offers Experience - My Voucher Jakmall

Gilang Aji Gumelar

Bagaimana kami menempatkan sebuah fitur untuk memudahkan user menggunakan voucher

Feature My Voucher Jakmall
Feature My Voucher Jakmall
Pada pertengahan tahun 2020, Jakmall berhasil menambah jumlah Bisnis Partner dengan kenaikan hampir 80%. Membuat Jakmall memiliki peluang untuk meningkatkan angka transaksi pembelian melalui layanan dan benefit hasil kerjasama dengan Bisnis Partner.
Layanan dan benefit yang diberikan berupa voucher gratis ongkir, voucher belanja, cashback, potongan harga, dll.
Namun 2 bulan setelahnya, tidak terjadi kenaikan yang signifikan pada transaksi pembelian menggunakan voucher. Anehnya meskipun sudah ditambah, banyak dari pengguna yang belum menggunakan layanan & benefit dari Bisnis Partner ketika mereka berbelanja.

Kenapa layanan & benefit Bisnis Partner tidak digunakan oleh pengguna?Apakah fitur yang sudah ada berjalan cukup baik?

Mencari Akar Permasalahan

Memasuki kuartal akhir, akar permasalahan mulai muncul ke permukaan. Kami melihat bahwa banyak pengguna kami yang melewatkan untuk menggunakan voucher saat mereka berbelanja, walaupun mereka bisa mendapatkan keuntungan.
Kami sempat bingung kenapa mereka memilih untuk tidak menggunakan voucher ketika berbelanja, sekalipun syarat dan ketentuan voucher terpenuhi. Sedangkan yang kita tahu orang Indonesia memiliki kebiasaan mempertimbangkan keuntungan apa yang akan mereka dapat ketika berbelanja hingga mereka bisa memutuskan untuk melakukan transaksi pembelian.
Ini adalah tampilan fitur voucher-nya. 👇🏻
Jakmall Voucher Placeholder
Jakmall Voucher Placeholder
Ini adalah penawaran yang menarik, tetapi pengguna bisa memasukkan kode voucher setelah memilih metode pembayaran. Selain itu ketika memutuskan untuk mengganti metode pembayaran, pengguna harus memasukkan kode voucher lagi, ini membuat pengguna harus melakukan aksi yang sama berkali-kali.
Semua menjadi tidak sederhana saat pengguna harus melewati alur yang panjang, rumit dan tidak terdapat sebuah pilihan. Pengguna juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan alur. Jadi definisi terbaik untuk kami, yang tampaknya berfungsi untuk banyak jenis produk adalah:

Buat alur sesederhana mungkin bagi mereka untuk mencapai tujuan mereka.

Penentuan Pain Poin

Membedah desain: Kami mencoba untuk menggali lebih dalam keluhan pengguna dan mengumpulkan semua kebutuhan pengguna untuk mencari pain poin yang sebenarnya. Saat kami memeriksa kembali fitur inilah yang kami temukan.
Check existing UI
Check existing UI

Pain Poin 1 — Sulit untuk ditemukan

Hal pertama yang Anda lakukan ketika akan menggunakan voucher adalah memilih metode pembayaran.
Namun, fitur ini tidak dapat dengan mudah ditemukan pengguna saat mereka akan menyelesaikan pembayaran: Pengguna masih harus memilih metode pembayaran, bahkan setelah selesai memilih metode pembayaran fitur masih sulit untuk di-notice karena state input kode voucher yang tidak dimunculkan secara langsung.
Fitur voucher yang tersembunyi di balik alur pilih metode pembayaran itu sulit ditemukan. Ini menghalangi pengguna untuk menggunakan voucher mereka saat akan menyelesaikan pembayaran.

Pain Poin 2 — Memasukkan kode voucher berulang-ulang

Namun jika Anda berhasil menyelesaikan alur dan menggunakan voucher, muncul masalah baru saat Anda berubah pikiran untuk mengganti metode pembayaran yang sudah Anda pilih. Ya, Anda harus memasukkan ulang kode voucher.
Ini akan menambah kesulitan pengguna menyelesaikan transaksi pembayaran dengan efisien.

Pain Poin 3 — Pilihan voucher tidak tersedia

Kesulitan untuk menemukan fitur dan memasukkan ulang kode voucher adalah masalah utama, membuat kesal pengguna kami yang ingin segera menyelesaikan transaksi. Apalagi ditambah dengan harus mengetik atau menyalin kode voucher yang ingin kita aplikasikan tanpa ada pilihan voucher yang tersedia.
Setidaknya pengguna harus mengingat atau menyalin kode voucher dan apabila voucher gagal diaplikasikan, pengguna harus keluar dari halaman pembayaran atau membuka tab baru untuk memeriksa pilihan kode voucher yang tersedia. Lebih banyak frustrasi dan melakukan transaksi jadi membosankan.

Pikirkan kembali fitur dan buat lebih sederhana

Pada saat ini kami perlu memikirikan kembali memperbaiki aksesibiltas untuk meningkatkan kegunaan fitur kami. Memikirkan kembali desain dan resikonya karena ini adalah salah satu langkah paling penting dalam alur transaksi. Setiap perubahan ini nantinya juga akan mengubah cara pengguna untuk berinteraksi dengan fitur kami. Jadi sebelum melompat ke iterasi, kami memberi diri kami beberapa prinsip untuk dikerjakan:
Tetap Sederhana: tidak ada pola interaksi atau alur yang rumit. Ini harus memberikan kemudahan dan tidak membuat pengguna frustrasi.
Tetap Jelas: ketika mendesain perlu kita ingat bahwa setiap orang memiliki kecerdasan kognitif yang berbeda-beda. Kami tidak ingin siapapun effort dengan perubahan desain, idenya adalah untuk tidak mengganti desain, tetapi menjaga agar desain tetap jelas dan mudah digunakan oleh pengguna.
Tetap dapat diakses: pemilihan posisi, penempatan dan aksesibilitas harus mampu menjawab kebutuhan pengguna, agar pengguna dapat dengan mudah mengakses fitur dengan cepat.
Setelah itu, kami mulai mendefinisikan metrik kesuksesan kami untuk memiliki gagasan yang jelas tentang seperti apa kesuksesan itu nantinya.

Memiliki goals yang telah ditentukan sebelumnya membantu tim mempunyai visi yang sama, yang akan membuat kami tetap terikat pada masalah sebenarnya saat kami mengeksplorasi solusi

Goals:
Meningkatkan transaksi pembelian menggunakan voucher.
Mengurangi waktu yang dibutuhkan pengguna kami untuk menggunakan voucher.
Setelah melakukan eksplorasi dan iterasi kami akhirnya memiliki desain baru 🔥
Setelah menghabiskan banyak waktu untuk eksplorasi dan iterasi: kami memilih untuk mengatur ulang posisi, menerapkan hirarki, fungsionalitas dan menyediakan opsi voucher yang bisa digunakan pengguna.
Ini terbungkus dalam prinsip-prinsip yang sudah kami tetapkan — sederhana, jelas, dan dapat diakses dengan mudah.

1. Mengatur ulang posisi fitur

Menempatkan fitur sebelum alur memilih metode pembayaran adalah opsi yang paling baik karena pengguna akan lebih mudah menemukannya. Bahkan ketika pengguna ingin mengganti metode pembayaran, mereka tidak perlu takut alurnya akan rumit lagi karena harus memasukkan ulang kode voucher. Sistem akan mem-validasi voucher sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan atau belum.

2. Menyediakan opsi voucher yang pengguna miliki

Dengan menambahkan opsi voucher yang pengguna miliki akan lebih mempermudah pengguna untuk menggunakan voucher tanpa harus mengetik atau menyalin kode voucher, ini jauh lebih efisien dan mempercepat waktu pengguna untuk menggunakan voucher. Pengguna juga tidak perlu menambah tab baru atau keluar dari halaman hanya untuk melihat voucher mana yang bisa diaplikasikan. Semua voucher yang pengguna punya akan muncul di opsi voucher ini.

Apakah ini menyelesaikan masalah?

Solved untuk Sulit ditemukan: Kami membuat fitur voucher jauh lebih mudah diakses dan ditemukan oleh pengguna bahkan ketika pengguna berada dihalaman payment pertama kali.
Solved untuk Memasukkan kode voucher berulang-ulang: Sekarang pengguna bisa bebas menggunakan voucher bahkan saat metode pembayaran diganti, pengguna tidak perlu khawatir lagi harus memasukkan ulang kode voucher saat mengganti pembayaran atau tidak tervalidasi.
Solved untuk Pilihan voucher yang tidak tersedia: Kami sengaja tidak menghilangkan field input kode voucher karena ada case tertentu yang mungkin masih membutuhkan input kode voucher. Namun sekarang pengguna dapat melihat voucher yang mereka miliki dan cukup satu klik “Pakai” voucher bisa teraplikasi.

Launching

Kami me-launching desain baru ke pengguna kami. Kami mengamati apakah desain yang kami buat sudah cukup intuitif untuk digunakan pengguna, berharap berhasil mencapai tujuan:
Meningkatkan transaksi pembelian menggunakan voucher.
Mengurangi waktu yang dibutuhkan pengguna kami untuk menggunakan voucher.

Penting bagi kami sebagai desainer untuk tetap mengamati dan mencari tahu setelah produk berhasil dilaunching.

Ini membantu kami untuk melihat efektifitas dari desain yang sudah kami buat, karena saat inilah kami dapat memvalidasi hipotesis kami atau mempelajari suatu hal yang baru tentang perilaku pengguna kami. Biasanya kami, para desainer terlalu bersemangat untuk memecahkan masalah, tapi lupa untuk mengukur impact yang kami buat.

Hasilnya!

Bandingkan dengan desain lama, tingkat transaksi pembelian menggunakan voucher meningkat sebesar 31%!*

Pengguna kami menemukan bahwa desain baru lebih nyaman digunakan. Mereka bisa dengan mudah mengaplikasikan voucher yang mereka ingin gunakan. Satu hal yang kami tahu, tim kami sudah bekerja dengan baik, alur berhasil disederhanakan dan kami telah membantu mereka untuk mencapai tujuan.
*data monitoring & evaluasi dari Product Manager

Kesimpulan

Apa saja yang kami pelajari?
Pada awalnya, kami selalu meremehkan impact dari perubahan kecil, sampai kami mengerjakan project ini — Setiap project perlu diperlakukan sebagai mahakarya karena setiap task sama pentingnya terlepas dari skala dan kompleksitasnya.
Meskipun fungsionalitas sebuah desain itu bagus, bukan berarti tidak mempunyai pain poin. Oleh karena itu betapa pentingnya kita bisa mengidentifikasi masalah yang dihadapi pengguna sebenarnya untuk menilai desain dari sudut pandang mereka.
Dan akhirnya melalui project ini, kami belajar bahwa perubahan kecil berpotensi menghasilkan impact yang besar.
Like this project

Posted May 13, 2023

Bagaimana kami menempatkan sebuah fitur untuk memudahkan user menggunakan voucher

Likes

0

Views

19

Case Study - Smart Travel Planner App
Case Study - Smart Travel Planner App
Revamp Dashboard - Mitra Jakmall
Revamp Dashboard - Mitra Jakmall
Design System - Jaknot UI
Design System - Jaknot UI

Join 50k+ companies and 1M+ independents

Contra Logo

© 2025 Contra.Work Inc