7 summit, apa iya?

Damai Imam Utomo

Blog Writer
Writer
Script Writer
Copy Writing
Word
Blogger
Seperti ini..
Satu
24 Desember 2016. Pertama kali naik gunung, rencananya mau ke lawu, tapi karna lagi kebakaran jadi oleh pengelola pendakian ditutup sementara. Akhirnya ambil rencana ke-2 ke gunung ungaran (2050mdpl) lewat basecamp mawar. Perlengkapan seadanya, bahkan pakai sandal jepit swallow. Berangkat dari solo jam 2 siang, tiba di basecamp mawar magrib, mulai pendakian jam 8 malam dan sampai puncak jam 12 malam.
Dua
16 Agustus 2017 izin magang untuk ikut pendakian massal ke lawu (3265mdpl) lewat cemoro kandang, karna cuma sendiri jadi harus bisa pdkt sama pendaki lain biar bisa saling pinjam perlengkapan. Persiapan dan perlengkapan kali ini jauh lebih baik dari pas ke ungaran, awalnya ragu pakai sepatu adidas running karna kurang sesuai dengan fungsinya sebagai sepatu lari, takut rusak. Tapi kenyataannya sepatu itu selalu saya pakai dalam semua pendakian setelah ini, berbagai kondisi medan, hujan, kering dll mantap. Inti dari perjalanan solo ini adalah "Kemanapun kita pergi, kita tidak pernah sendiri hanya saja belum kenalan dengan orang baru."
Tiga
sebelumnya pernah juga kehilangan ini, ink cucuk abu2 25 Desember 2017 ke merbabu (3145mdpl) lewat selo. Saat pendakian ini helm saya hilang di parkiran basecamp, petugas basecamp cukup kooperatif. salah satu dari mereka memberikan solusi meminjamkan helm pribadinya untuk saya pakai dan pengembaliannya pun terserah saya namun dg pertimbangan jauh pengembaliannya (solo ke basecamp selo merbabu mungkin sekitar 50km), tidak ingin menyusahkan orang lain dan tidak ingin menjadi panjang urusannya, jadi penawaran itu saya tolak hehe. dari basecamp sampai boyolali kota saya motoran aja tanpa pakai helm, Alhamdulillah di boyolali kota saya ada temen yang juga lokasi rumahnya saya tau, jadi mampir ke situ pinjem helmnya hehe..
sebelumnya pernah juga kehilangan ini, ink cucuk abu2 seperti ini kurang lebih helmnya, bmc touring white black.
sebelumnya pernah juga kehilangan ini, ink cucuk abu2
dan setelahnya giliran ini yg hilang hehe
Empat
7 Januari 2018 ke merbabu (3145mdpl) lewat wekas, beberapa hari sebelum KKN (persiapan fisik mungkin.. haha). Cuaca saat itu sedang sangat buruk untuk pendakian. Hujan, dingin, gelap (mulai mendaki setelah isa), licin,capenya dobel2 tapi karna bareng2 jadi seru (disisi lain saya membanyangkan bagaimana nyamannya tidur di kamar kos yang hangat). Setiap pendakian memang selalu ada perjalanan malamnya hingga dini hari baru dapat tempat mendirikan tenda untuk tidur, tapi ini yang paling banyak cobaannya. itu foto saat saya dan tofa sedang membantu rolando.
Bisa dikatakan full 100% hujan (ya minimal bulir2 kabut lah ehehe), ada keinginan menunda hingga pagi karna mager tapi pertimbangannya akan nambah molor waktu & sayang perbekalan jadi ya gasin saja. Disini saya dapat pengalaman yang penting kalau rem motor (model piringan cakram terutama pada motor matic) terus digunakan pada medan menurun, lama-kelamaan akan blong karna gesekan yang tinggi. solusinya beri aba2 atau kode ke teman yang lain tentang masalah ini dan segera berhenti. Lalu piringan rem yg blong siramkan air dingin sampai suhu tidak panas lagi maka kinerja rem akan kembali normal.
Lima
30 Juni 2018 ke merbabu (3145mdpl) lewat selo bareng temen2 badr adventure. tidak banyak dokumentasi yang didapat (dan memang di pendakian yang lain pun sangat jarang mengambil gambar). Qodarullah di pendakian merbabu lewat selo ini barang saya ada yang hilang lagi yaitu dompet.
Sekitar 3 hari setelah itu pada pagi hari ada yang menghubungi nomor saya, dia mengaku berasal dari luar kota (tepatnya saya lupa), mengatakan telah menemukan dompet saya dan meminta transfer sejumlah uang untuk biaya mengembalikan dompet menggunakan kurir, namun dia kesulitan menjelaskan saat saya coba kroscek dengan memintanya untuk menyebutkan apa saja isi dompet saya, saya curiga lalu saya masukkan nomor hp yang bersangkutan ke google dan mendapat hasil bahwa ini nomor hp penipu dg modus mengaku menemukan barang hilang (sebelumnya saya posting berita kehilangan saya ini ke beberapa forum pendakian sehingga pelaku bisa mengetahui nomor saya). Kemudian saat sore ada DM ke instagram saya (dari orang yg berbeda), dia mengaku menemukan dompet saya dan menjelaskan isi-isinya. terlebih saat saya buka profilnya, dia juga habis mendaki merbabu. ini yang membuat saya makin yakin. namun dia belum bisa mengembalikan dalam waktu dekat karena masih banyak pekerjaan. tidak apa2, saya merasa lega. sekitar 70 hari setelah itu barulah dia bisa mengembalikan dompet saya dan saya terima dalam kondisi yang juga utuh. terimakasih mas
dari blitar, jawa timur.. jazakallah khair..
Enam
28 Juli 2018 ke lawu (3265mdpl) lewat candi cetho, bareng mas
salah satu teman KKN.
Tujuh
22 September 2018 ke prau (2565mdpl) lewat patak banteng
Setiap kali saya mendaki, saya selalu bersama dengan orang2 baru. kecuali rolando (tengah), dia satu-satunya yang 2 kali mendaki dengan saya. pertama di merbabu lewat wekas dan yang kedua ke gunung prau.
Mencapai puncak gunung prau, saya hanya memerlukan pendakian selama 2 jam (tiap orang beda2), bandingkan dengan lawu & merbabu yang perlu 9 hingga yang paling lama sekitar 13 jam. Usaha untuk kesini terhutung sangat mudah dibanding gunung lain tapi pemandangannya tidak kalah, terutama pada petak2 lahan sawah/ perkebunan yang tertata rapi serta telaga warna.
Partner With Damai
View Services

More Projects by Damai