Feature Article about Johan Cruyff

Wisnu Nova Wistowo

Content Writer
Journalist
Proofreader
Kompas Gramedia
LEGENDA: Johan Cruyff “The Total Footballer”
Oleh: Wisnu Nova
Tidak mudah menjabarkan hal-hal luar biasa dari sosok Johan Cruyff. Ada begitu banyak warisan yang ditinggalkan legenda sepak bola bernama lengkap Hendrik Johannes Cruijff.
Dunia sepak bola mendapatkan anugerah besar ketika Cruyff lahir pada 25 April 1947 di Amsterdam. Ia ditakdirkan menjadi pemain dan pelatih dengan talenta, pencapaian, dan pengaruh besar di dunia sepak bola.
Cruyff cilik pada 1947 memilih bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam saat berusia 10 tahun. Pada era itu, setiap tahun selalu ada ratusan anak yang mendaftar demi bisa menempa ilmu di akademi sepak bola Ajax.
Ajax pun menerapkan proses seleksi ketat dengan standar tinggi untuk bisa menerima setiap anak yang ingin bergabung. Namun, Cruyff bergabung tanpa perlu mengikuti serangkaian proses seleksi ketat karena bakat besar yang sudah dibawanya sejak lahir.
Sejak melakoni debut bersama tim utama Ajax pada 15 November 1964, Cruyff memulai cerita besarnya di dunia sepak bola.
Ia hanya butuh satu musim untuk bisa langsung bersinar dan memenangi gelar bergengsi pertamanya pada musim 1965-1966, Liga Belanda.
Selama 10 tahun berkarier di Ajax, Cruyff telah menyumbangkan delapan gelar Liga Belanda. Selain itu, ada 10 gelar bergengsi lain di semua kompetisi, termasuk memenangi tiga gelar Piala Eropa (Liga Champions).
Di Barcelona, Cruyff berkarier selama lima tahun dan menyumbangkan satu gelar La Liga pada musim 1973-1974 dan Copa del Rey (1977-78).
Pemain yang bisa bermain sebagai penyerang tengah dan gelandang serang ini juga memenangi gelar Liga Belanda bersama Feyenoord (1983-1984).
Di level individu, Cruyff merupakan pemain pertama yang berhasil memenangi tiga penghargaan pemain terbaik dunia pada 1971, 1973, dan 1974.
Salah satu warisan aksinya yang paling fenomenal masih kerap digunakan hingga sekarang adalah gerakan memutar saat mengecoh lawan. Gerakan tersebut dikenal dengan nama putaran Cruyff.
Putaran Cruyff mendunia pada Piala Dunia 1974 di pertandingan fase grup melawan Swedia.
Selain itu juga ada gerakan phantom goal di mana mencetak gol sambil berloncat.

Total Football

Cruyff adalah pemain dengan kemampuan teknik, kecepatan, akselerasi, serta dribel di atas rata-rata.
Ia merupakan peraga paling sempurna saat tim nasional Belanda menggegerkan dunia dengan gaya bermain total football. Cruyff pun dijuluki sebagai the total footballer.
Total football merupakan permainan di mana semua pemain dengan fleksibel memungkinkan bertukar posisi secara konstan.
Gaya bermain ini mengharuskan semua pemain memiliki kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya ditambah fisik prima agar dapat tampil stabil selama 90 menit.
Gaya permainan yang diterapkan pelatih timnas Belanda di Piala Dunia 1974, Rinus Michels, mengantarkan Tim Oranye melangkah hingga ke final. Namun, Belanda dikalahkan tuan rumah Jerman Barat dengan skor 1-2.
Di ajang tersebut total football diperagakan dengan baik oleh Cruyff. Meski tampil sebagai penyerang tengah, ia kerap turun jauh ke belakang atau tiba-tiba berpindah ke sisi sayap untuk membuat bingung bek lawan.
Belanda mengalami kekalahan meski berhasil menunjukkan permainan indah. Momen tersebut membuat Belanda dijuluki juara tanpa gelar.
"Kami sukses karena diakui berkat gaya kami dan semua orang berkata bahwa kami kesebelasan terbaik. Permainan kami mengalihkan perhatian terhadap kegagalan. Kalah dengan indah menjadi ciri Belanda," ucap Cruyff.
Gaya permainan total football terus dikembangkan Cruyff terutama saat berkarier sebagai pelatih di Ajax dan Barcelona. Ia merupakan penganut keindahan dan efisiensi dalam sepak bola.
"Kualitas tanpa hasil tidak berarti. Hasil tanpa kualitas membosankan," kata dia.
Semakin sempurnanya gaya bermain total football membuat Cruyff bisa memenangi banyak gelar terutama saat menangani Barcelona.
Bahkan, gaya bermain Barcelona saat ini yang dikenal dengan tiki-taka adalah bentuk pengembangan dari total football.
Apa yang diperkenalkan dan diterapkan dalam sepak bola telah memberikan dampak besar di dunia sepak bola. Bahkan, Eric Cantona menganggapnya sebagai jantung dari revolusi sepak bola.
"Cruyff adalah jantung dari revolusi sepak bola dengan permainannya. Ajax mengubah sepak bola dan ia adalah pemimpin semua itu. Jika ia menginginkan, ia bisa menjadi pemain terbaik di semua posisi di lapangan," ujar Cantona.
Cruyff memutuskan pensiun sebagai pelatih pada 2013. Tetapi, Cruyff memiliki banyak kegiatan, mulai dari kegiatan sosial lewat Cruyff Foundation, Universitas bernama Cruyff Institute, perpustakaan (Cruyff Library), produk sepatu (Cruyff Classics), dan akademi sepak bola Cruyff Football.
Cruyff adalah seorang perokok berat sehingga ia mengalami masalah jantung pada 1990. Hingga akhirnya, dia divonis menderita kanker paru-paru.
Penyakit itu yang akhirnya membuat Cruyff menghembuskan nafas terakhir di Barcelona saat berusia 68 tahun pada 24 Maret 2016.
Partner With Wisnu Nova
View Services

More Projects by Wisnu Nova