Karya yang berjudul Insulting
merupakan karya keramik abstrak figuratif berglasir yang menggambarkan bullying
secara verbal. Dalam karya tersebut terdapat dua karakter. Karakter yang
memiliki tubuh lebih besar merupakan pelaku bullying, sedangkan karakter
yang memiliki tubuh kecil merupakan korban bullying. Insulting
jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia artinya menghina. Menghina
merupakan perbuatan tak terpuji yang menyerang nama baik atau kehormatan
seseorang, dengan cara merendahkan, mengungkapkan aib atau memberikan suatu
sebutan yang tak pantas terhadap seseorang dimuka umum dengan tujuan agar hal
tersebut diketahui oleh orang banyak dan membuat korban merasa malu. Menghina
merupakan sebuah tindakan bullying secara verbal. Karya yang berjudul Insulting
merupakan karya keramik abstrak figuratif yang dalam proses pembentukannya
menggunakan tiga teknik, teknik yang digunakan yaitu teknik pijit (pinch),
pilin (coil), lempeng (slab). Dalam karya tersebut akan dilakukan
proses finishing dengan pewarna gelasir. Dalam karya tersebut terdiri
dari dua warna gelasir yaitu warna hitam ditunjukkan kepada pelaku bullying
dan warna hijau muda ditunjukkan kepada korban bullying.Karya
tersebut menceritakan tentang tindakan bullying secara verbal yang dilakukan
dengan cara menghina. Dalam karya tersebut terdapat dua figur keramik, figur
keramik berukuran besar merupakan pelaku bullying, sedangkan figur
berukuran kecil merupakan korban bullying. Dalam figur keramik yang
berukuran besar dapat dikatakan sebagai pelaku bullying verbal karna
jika dilihat dari ekspresi wajahnya sudah terlihat wajah yang sedang marah,
ekspresi wajah marah tersebut diarahkan kepada korban yang memiliki tubuh
kecil. Dalam ekspresi marahnya tersebut, ekspresi wajah dari pelaku bullying
terlihat seperti menggambarkan pelaku melontarkan kata-kata yang bersifat
menghina korban. Pelaku terlihat seperti sedang melontarkan perkataan yang
bersifat untuk merendahkan dan menjatuhkan mental korban. Figur keramik yang
berukuran kecil merupakan korban dari tindakan bullying secara verbal,
dilihat dari ekspresi wajahnya, korban terlihat menangis karena mendapatkan
perkataan yang menyakiti hati korban. Figur keramik bertubuh kecil merupakan
korban dari pelaku bullying secara verbal. Dampak buruk yang dapat
dialami dari korban bullying verbal yaitu korban mudah tersinggung dan
takut untuk bersosialisasi. Dalam karya tersebut penulis menerapkan dua warna
gelasir yang berbeda dan dari kedua warna tersebut juga memiliki makna yang
berbeda. Warna gelasir hitam yang terdapat pada pelaku bullying
melambangkan pelaku yang sering mengintimidasi beberapa orang, sedangkan warna
biru yang terdapat pada figur korban bullying melambangkan perasaan
sedih, hal itu sangat sesuai karena korban merasa mentalnya tertekan akibat
hinaan dari pelaku bullying. Dalam penciptaan karya ini penulis
menggunakan tanah liat stoneware Pacitan, karena tanah tersebut memiliki
ketahanan yang kuat dan cocok jika digunakan dalam pembuatan karya abstrak
figuratif seperti yang diciptakan penulis.